Selasa, 31 Mei 2011
Rabu, 25 Mei 2011
Kamis, 19 Mei 2011
Rabu, 18 Mei 2011
Selasa, 17 Mei 2011
Langkah trader sukses
OLEH : SELWYN GISHEN ( Diterjemahkan oleh : Andre Pamungkas )
Sumber : aditya, trend trader
Untuk semua angka, grafik dan rasio, perdagangan lebih ke arah seni daripada ilmu. Sebagai usaha dalam seni, ada bakat yang terlibat, namun bakat hanya akan membawa Anda sejauh ini. Trader yang terbaik mengasah kemampuan mereka melalui latihan dan disiplin. Mereka melakukan analisa sendiri untuk melihat apa tujuan perdagangan mereka dan mempelajari bagaimana untuk tetap takut dan tidak serakah. Pada artikel ini kita akan melihat sembilan langkah yang dapat digunakan untuk menyempurnakan keahlian, Anda mungkin hanya menemukan beberapa tips yang akan membantu Anda menjadi lebih pintar dan lebih untung.
Langkah 1. Menetapkan tujuan dan kemudian memilih gaya trading yang sesuai. Pastikan kepribadian Anda cocok untuk gaya trading yang Anda pilih.
Senin, 16 Mei 2011
Senin, 09 Mei 2011
Overreaction di Pasar Modal
Oleh : DR. Perdana Wahyu Santosa
Fenomena overraction di pasar modal adalah terjadinya penyimpangan harga aset (saham) dari harga wajarnya (fair value) dikemukakan DeBondt & Thaller. Penyimpangan yang terjadi dapat dikategorikan ke dalam 2 (dua) kelompok yaitu overvalued dan undervalued. Overvalued dapat dimaknai apabila harga saham dinilai terlau tinggi dibandingkan harga wajarnya, sebaliknya jika dinilai terlau rendah dinamakan undervalued. Harga saham yang mengalami overvalued atau undervalued dari harga wajarnya dinamakan mispricing. Secara umum, apabila sebagian besar harga saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang besar mengalami mispricing, maka pasar modal BEI dapat dikategorikan kurang efisien karena dianggap tidak dapat merefleksikan substansi informasi/news perekonomian dengan wajar.
Fenomena overraction di pasar modal adalah terjadinya penyimpangan harga aset (saham) dari harga wajarnya (fair value) dikemukakan DeBondt & Thaller. Penyimpangan yang terjadi dapat dikategorikan ke dalam 2 (dua) kelompok yaitu overvalued dan undervalued. Overvalued dapat dimaknai apabila harga saham dinilai terlau tinggi dibandingkan harga wajarnya, sebaliknya jika dinilai terlau rendah dinamakan undervalued. Harga saham yang mengalami overvalued atau undervalued dari harga wajarnya dinamakan mispricing. Secara umum, apabila sebagian besar harga saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang besar mengalami mispricing, maka pasar modal BEI dapat dikategorikan kurang efisien karena dianggap tidak dapat merefleksikan substansi informasi/news perekonomian dengan wajar.
Jumat, 06 Mei 2011
Level pemain saham
sumber : dari millist
Level 1 : Unconscious Incompetence
Begitu kamu beres menandatangani agreement trading, disinilah kamu berada. Kamu menjadi trader karena kamu mendengar bahwa pendapatan seorang trader bisa mengalahkan pendapatan seorang direktur BUMN. Lagi pula saat simulasi kamu telah profit 3 kali lipat, lalu apa susahnya?.
Kamu mungkin bisa profit dengan hasil yang menakjubkan 100 poin sampai 200 poin per lot per hari, namun itu semua hanyalah beginner luck saja. kamu pada awalnya tidak akan percaya, dengan hanya mengandalkan 1 indicator saja, atau bahkan hanya dengan insting ( baca artikel tentang insting di psikologi trading), toh kamu bisa profit.
Level 1 : Unconscious Incompetence
Begitu kamu beres menandatangani agreement trading, disinilah kamu berada. Kamu menjadi trader karena kamu mendengar bahwa pendapatan seorang trader bisa mengalahkan pendapatan seorang direktur BUMN. Lagi pula saat simulasi kamu telah profit 3 kali lipat, lalu apa susahnya?.
Kamu mungkin bisa profit dengan hasil yang menakjubkan 100 poin sampai 200 poin per lot per hari, namun itu semua hanyalah beginner luck saja. kamu pada awalnya tidak akan percaya, dengan hanya mengandalkan 1 indicator saja, atau bahkan hanya dengan insting ( baca artikel tentang insting di psikologi trading), toh kamu bisa profit.
BI milik siapa
Bank Indonesia Milik Siapa?
OLEH : Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara
Bank-bank sentral adalah perusahaan swasta yang diberi hak monopoli mencetak uang. BI milik siapa?
Kebanyakan orang, warga negara di hampir semua negara nasional di dunia ini, tidak memahami bahwa mata uang kertas yang mereka pakai di negaranya bukanlah terbitan pemerintah setempat. Hak monopoli penerbitan uang kertas diberikan kepada perusahan-perusahaan swasta yang menamakan dirinya sebagai "bank sentral". Sebelum ada bank sentral sejumlah bank swasta menerbitkan nota bank yang berlaku sebagai alat tukar tersebut. Dimulai di Inggris, dengan kelahiran Bank of England, hak menerbitkan uang kertas itu mulai diberikan hanya kepada satu pihak saja. Memang, kebanyakan bank sentral itu melabeli dirinya dengan nama yang berbau-bau nasionalisme, sesuai negara masing-masing.
Langganan:
Postingan (Atom)