Kamis, 24 November 2011

MOTIVATOR DAN INSPIRATOR

by : Anthony Dio Martin

Dilihat dari asal katanya, motivasi berasal dari kata ‘movere’ yang berarti menggerakkan. Lantas jika dimaknai lebih lanjut, motivasi berarti pemberian motif atau pun sesuatu yang dapat menimbulkan dorongan melakukan sesuatu. Sekarang, bandingkanlah dengan kata ‘inspirasi’. Sebenarnya sih, jika diperhatikan, pengertian kata ‘inspirasi’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia juga nyaris sama yakni: ‘petunjuk Tuhan yang timbul dalam hati’ atau ‘sesuatu yang menggerakkan hati untuk mencipta’.


Jadi, sebenarnya jika diperhatikan baik istilah inspirasi maupun motivasi sama-sama menjadi sumber yang menggerakkan orang untuk bertindak. Hanya saja, terkadang istilah motivasi seringkali dikaitkan dengan sesuatu yang sifatnya eksternal, atau dengan kata lain motif atau sumber pendorongnya adalah sesuatu yang berasal ‘dari luar’. Dengan demikian, motivasi seringkali dikaitkan dengan motif-motif luar yang menggerakkan Anda untuk bertindak. Misalkan saja, uang, popularitas, paksaan dari luar, dan lain-lain.

Sebaliknya, istilah inspirasi lebih banyak saya kaitkan dengan sumber motivasi yang bersifat internal. Sesuatu yang membuat kita tersadar, yang akhirnya membuat kita tergerak untuk melakukan sesuatu. Itulah inspirasi.

Karena pengertian istilah itulah, saya sendiri lebih menyukai istilah ‘inspirator’ ketimbang menggunakan istilah ‘motivator’. Pengertian inspirator mengandung makna bahwa sebenarnya Anda sendirilah ‘bara’-nya. Tugas seorang inspirator adalah menggugah Anda sehingga mampu menyalakan kembali bara api yang telah redup dalam diri Anda.

Menjadi motivator akan terasa capek sekali. Ini mirip seperti yang pernah diutarakan oleh salah satu penelpon acara Smart Emotion saya di radio. Ia mengatakan, “Sebagai pimpinan, saya kadang merasa capek sekali harus terus-menerus memotivasi anak buah saya. Setelah dimotivasi, mereka bekerja bagus, tetapi beberapa saat kemudian motivasi mereka melemah kembali”.

Dan memang begitulah isu penting dalam memotivasi. Biasanya, oleh karena sifatnya yang berasal dari luar (eksternal), motivasi akan bekerja selama pihak motivatornya masih ada. Tapi, tatkala tidak ada lagi faktor motivatornya, maka motivasi itupun lama-kelamaan menjadi redup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.